Babagi Pangalaman: Renovasi Atap Rumah Type-36 Bersubsidi

Sabtu, 23 November 2013

Renovasi Atap Rumah Type-36 Bersubsidi


Siapa orangnya yang gak mau aman tinggal dirumah yang kita tempati?
 
So pasti setiap orang hatinya menjawab "saya mau tinggal di rumah yang aman"
Begitu pun halnya dengan saya dan keluarga.
 
Ironis memang, disatu sisi kita butuh dengan rumah sendiri walau dapet kredit "paling murah & bersubsidi" karena disesuaikan dengan pendapatan, disisi lain orang lain pun dalam hal ini pemborong perumahan cari keuntungan walau harus beresiko celakain orang yang nempatin itu rumah.

Begini ceritanya :

Setelah +2 tahun ambil rumah Type-36 bersubsidi, dengan rasa bangga yang luar biasa pada saat itu, sedikit demi sedikit makin lah was-was atas keselamatan keluarga. Karena dilihat dari depan, genteng dan atap semakin hari semakin memperlihatkan ketidak kokohan bangunan rumah ini.
 
Ternyata oh ternyata Kayu wuwungan ruang kamar depan patah (gambar ditandai lingkaran merah) karena ada sambungan ditambah cara penyambungan yang kurang sempurna alias asal-asalan, sehingga dikhawatirkan pada saat penghujan tiba dengan bobot genteng bertambah  dapat mengakibatkan ambruknya bangunan, aduh.... jangan sampe.. dah...
 
Kayak gini nih kerjaan pemborong, gak ada kuda-kuda dan siku-siku kayu satu pun (tanda panah merah kiri kanan), kekuatan atap rumah yang hanya mengandalkan dinding bata (ampig-bahasa sunda) dengan kwalitas adukan yang jauh dibawah standar (dicolek pake satu jari pun, bata copot) makanya gak berani tuh tukang langsung copotin itu kayu takut batanya ambrollllll.
                                                                                                 

 
Bongkar punya bongkar (cukup dengan 1 hari) udah turun tuh genteng ama kayu, dan bisa dihitung pula dengan jari jumlah kayu yang turun. Padahal bisa dibilang itu kayu hasil bongkar atap satu rumah lho.., bedanya ini rumah bersubsidi he..he.... jadi kayu nya cuman dikit...kit...kit... noh liat gambarnya, dikit kan...? asli lho... kayunya cuman segitu gak dilebihin gak dikurangin.
 
Kalo gak salah kayu ukuran 5x10 panjang 4m (sambungan) = 6 batang, kaso-kaso  4x4 panjang 2,5m = 48 batang, kaso-kaso 4x4 panjang 3m = 6 batang dan papan lesplang panjang 4m = 2 batang.
 
 
Ya sudah lah Bubur sudah menjadi nasi, eh... kebulak ya ... Nasi sudah menjadi bubur maklum rumah murah, tak ada jalan laen selain betulin dan beresin itu atap biar kokoh (pastinya : nyesuein ama doku yang ada)
 
Alhamdulillah rizki datang dari kiri & kanan walau harus sana mari, dengan harapan kekhawatiran sedikit terobati, saya niatkan untuk renovasi atapnya doaaang....
 
Sebelumnya saya sudah konsultasi sama tukang, ada dua pilihan renovasi antara pake kayu lagi atau baja ringan? setelah hitung-hitungan cenderung saya pilih Rangka Atap Baja Ringan menggunakan Zincalume ST C75 100 SAKTI TRUSS dan  Zincalume MANDALA TRUSS dari perusahaan CV. Mandala Truss.
 
Alasannya pertama kondisi curah hujan didaerah saya cukup lumayan tinggi sehingga temperaturnya cocok untuk berkembang biak dan menambah anggota keluarganya sang RAYAP. Kedua sering lewatnya kendaraan panjang alias kereta api jurusan Jakarta-Surabaya dan sebangsanya yang berada +30-40m dibelakang rumah walau terhalang satu bangunan rumah lagi, tapi gak ada salahnya ikut dalam hitungan-hitungan pertimbangan dalam memutuskan kontruksi apa yang akan dipake dalam bangunan he..he... kaya konsultan bangunan aja.
 
Untung lah kondisi cuaca saat atap rumah tak bergenting lagi sang hujan belum menurunkan airnya. Mungkin saat itu belum masa kawinnya sang kodok (apa hubungannya dengan kodok?) he..he... biasanya kan kalau hujan turun sang kodok girang banged. 
 
2 hari kemudian kontruksi baja pun di pasang :
 


Dari awal, renovasi kali ini harus disesuaikan dengan kondisi uang yang ada, saya pikir jika harus ganti dengan genteng yang baru sepertinya nambah-nambah puyeng 7 keliling lagi, ah... jangan sampe lah..... Ya sudah saya putuskan pake genteng lama aja dengan catatan Baja Ringan yang saya pake ukurannya sesuai, bahkan kalo bisa diatas rata-rata (1mm) full dan tidak pake kata campur ukuran (he..he.... maunya aja yang guede). Ditambah internit langit-langit saya minta dipertahankan jangan sampe saya ganti yang baru, makanya saya minta sama tukang yang bongkar genteng dijaga jangan sampe pecahan genteng atau aduk jatuh ke internit biar gak pecah, ya... ngirit lah biar gak renov langit-langit juga. 
 
 
Menimbang, mengingat dan seterusnya : genteng bawaan dari perum yang akan saya pake lagi adalah genteng beton, coba bayangin hitungan rata-rata sebagai berikut : 

 
  • Ukuran Genteng = 330 mm x 420 mm
  • 9.7 buah / m2
  • Berat per buah = 5,2 kg
  • Berat per m2 = 50 kg
  • berapa berat keseluruhan dari ukuran rumah 6x6m dengan kemiringan +25o he..he... hitung sendiri aja dah.... jangan nyontek ya... tar dimarahini bpk/ibu guru!
     
    Memutuskan : Nah jadi ukuran baja ringan pun saya awasi bener-bener, soalnya buanyak informasi yang pasang baja ringan perjanjiannya 1mm tapi yang dipasang bisa campur sari dengan 0.75mm atau dengan 0.65mm.

    2 hari kemudian pasangan konstruksi baja ringan pun telah selesai, tinggal naik lagi tuh genteng. Bismillahirrohmanirrohim.....
     


     

     




     Alhamdulillah 2 hari kemudian genteng pun selesai dipasang dan sudah menempati tempat yang sudah disediakan he...he... kayak protokoler aja.....
     
    7 hari sudah berlalu bongkar pasang atap rumah pun sudah selesai sama beresin unak-aniknya, tinggal berhitung berapa biaya yang harus saya bayarkan atas pekerjaan tersebut?
     
    Buat gambaran temen-temen yang punya maksud renovasi atap rumah type 36 bersubsidi yang belum pake Baja Ringan, nah ini rinciannya :
     
    • Atap Baja Ringan (tebal : 1mm) per meter : Rp. 175.000,- x 52m        = Rp. 9.100.000,-
    • Pemasangan kanopi dan atap (pake Solar Tap) : Rp. 250.000,-  x 12m = Rp. 3.000.000,-
    • Bahan bangunan (semen, bata, pasir, atap GRC, plafon GRC dll)          = Rp. 1.500.000,-
    • Ongkos tukang bongkar & pasang (borongan di Tasikmalaya 2013)      = Rp. 2.000.000,-
    • Biaya tak terduga                                                                             = Rp. .....
     
    Harga pemasangan atap baja ringan dan kanopi yang ditawarkan sangatlah variatif, tergantung ukuran dan bahan yang akan kita pake. Jadi harga di atas sesungguhnya bisa jauh lebih ringan jika ukuran baja dan atap kanopi yang kita pilih disesuaikan dengan keuangan yang ada dengan tanpa melupakan keamanan dan ketahanan itu bangunan.

    Untuk pekarangan rumah untuk sementara tetap saya manfaatin sebagai taman, biar rada sejuk pas buka pintu keluar rumah.


     
     
    @Semoga pengalaman ini menjadi insfirasi buat pembaca.....
     
     
     

    6 komentar:

    1. Sip lah, thanks pengalamannya
      jadi punya gambaran biaya kl udah mau renovasi

      BalasHapus
      Balasan
      1. sama-sama, semoga Tuhan segera mengabulkan apa yang kita citakan

        Hapus
    2. keren renovasinya kang Dedi, titip barangkali ada yg mau diskusi seputar renovasi bisa kunjungi blog saya https://renovatap.com/

      BalasHapus
    3. Itu sdh termasuk ganti plafon ga ya

      BalasHapus
    4. Menginspirasi bagi peminat rumah bersubsidi

      BalasHapus